Disclaimer

346 Words
Menulis cerita panjang atau berseri membutuhkan komitmen yang luar biasa. Dan jujur saja, aku tak punya komitmen seperti itu. Karena itu, mungkin sebagian besar pembaca yang rajin mengunjungi akun ini sering berteriak-teriak jengkel dalam hati karena update yang sepi kek kuburan. Aku akui memang ada banyak cerita terbengkalai yang tak terurus. Aku juga akui memang aku tak seperti author lain yang rajin dan rutin melayani pembaca setia mereka. Tapi mau bagaimana lagi? Suatu ketika, terpikirlah sebuah gagasan. Daripada harus berkomitmen dengan menulis cerita panjang puluhan ribu kata dan akhirnya semua itu berubah menjadi rutinitas yang membosankan, kenapa tidak menulis cerita-cerita pendek saja? Tak perlu puluhan ribu kata, cukup ribuan kata untuk setiap ceritanya. Dengan begitu, aku tak terikat komitmen, dan pembaca tak digantung menunggu kelanjutan atau akhir cerita. Toh, untuk sebuah cerita pendek, bisa sekali tulis langsung selesai. Lagipula sedari awal, menulis hanyalah sekedar penyaluran imajinasi belaka sama sekali tak ada niat untuk mencari cuan. Mirip seperti kebutuhan untuk berak. Ketika rasa itu datang, masuk ke toilet lalu lepaskan. Selesai sudah. Dan lahirlah kumpulan cerpen ini. Btw, sebelum kalian meneruskan membaca kumpulan cerita-cerita yang ada di sini, aku cuma mau berpesan bahwa semua ini hanyalah fiksi yang terlahir dari imajinasi gelap seorang pengkhayal. Cerita-cerita ini juga akan berisi bahasa atau alur yang mungkin akan membuat sebagian besar orang merasa jijik bahkan mual karena mengandung muatan dewasa yang berlebihan. Selain itu, jangan mengharap akan mendapatkan pesan-pesan moral apa pun setelah membacanya. Ini bukan kumpulan cerita pendek romantis yang mungkin sejalan dengan harapan kalian. Ini hanyalah kumpulan imajinasi terbusuk yang mungkin tak cocok dengan kalian para pembaca mulia dengan idealisme penghuni surga yang sempurna. Jadi… Aku ingatkan sekali lagi… Ini kumpulan cerpen yang dipenuhi dengan unsur mature content dimana-mana. Segera tinggalkan dan jangan dibaca bagi yang alergi dengan genre tersebut. Aku tak pernah memaksa siapa pun untuk membaca, aku juga sudah memberikan disclaimer ini, jadi jika kalian tetap membacanya, itu artinya, kalian yang mencari penyakit sendiri. Seperti yang mereka bilang, jangan salahkan para penjual barang haram, tapi salahkan mereka para manusia suci yang nekat menikmatinya sekalipun sudah diperingatkan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD