48. Yang Sesungguhnya

2522 Words

Giselle cemberut. Setelah mandi, sambil memasang pakaian, dirinya memanyunkan bibir. Sebal karena biasanya cukup hanya 15 menit saja menghabiskan waktu untuk membersihkan diri. Tapi, pagi ini jadi berbeda. Gara-gara Xabiru, dirinya harus bertahan lebih lama. Pria itu tidak membiarkannya keluar dengan segera. Alih-alih malah kembali mengajaknya untuk b******a. Demi Tuhan, Giselle tidak pernah menyangka kalau Xabiru ternyata se-agresif ini. Seperti singa yang kelaparan, pria itu tidak sedetik pun menyia-nyiakan waktunya untuk menggoda, mencumbu, bahkan menikmati tiap jengkal tubuh Giselle. Seolah candu dan tidak pernah terpuaskan dengan apa yang sudah ia dapatkan. "Kenapa manyun gitu, Sayang?" Xabiru bertanya dengan lemah lembut. Kata sayang begitu tulus yang dahulu tidak pernah menghiasi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD