“Sweety…” Ucap Dyrta melirik sang istri. Chandly, dia mendongakkan kepalanya ke atas. Dan menjawabnya. “Iya, Sayang ?” Jawab Chandly. Deg! Jantungnya berdebar menatap sang istri yang memanggilnya dengan sebutan sayang. Mungkin ini hanya perasaannya saja. Tetapi, entah kenapa wajah istrinya begitu jujur. Dan tidak mengekpresikan rasa kebohongan disana. Bisa kah dia tega mengkhianati istrinya. Mengkhianatinya dengan sikap, mengkhianatinya dengan sebuah ingkar janji. Tapi apakah dia sanggup melakukannya ? Disaat banyak orang yang mengharapkan dirinya untuk tetap selalu setia dan berada di sisi sang istri. Wajah sang Mommy dan sang Daddy, sang Mama mertua dan sang Ayah mertua. Terutama wajah damai istrinya ketika