Part 18

1635 Words

Keesokan harinya Hanna terbangun dengan keadaan yang lebih riang daripada biasanya. Wajah bocah tiga tahun itu jelas berbinar dan penuh senyum. Tanpa perlu Rianna tanya, ia jelas sudah sangat tahu bahwa pertemuan batita itu dengan keluarga Levent memberikan kesan yang tak terlupakan. Rianna memiliki jadwal kerja malam hari itu, jadi sepanjang siang sampai nanti jam tujuh malam, dia bisa menemani Hanna bermain sebelum kemudian ia bersiap-siap untuk pergi dan kembali esok pagi. “Kamu mau sarapan sama apa, sayang?” tanya Rianna setelah ia selesai mencuci muka dan menggosok gigi batita tiga tahun itu. “Loti bakal sama coklat.” Ucap bocah itu dengan girang. Rianna hanya mengangguk dan kemudian membawa bocah itu untuk duduk di atas kursi meja makan kecil yang ada di dekat dapur sebelum ia s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD