Istri Sempurna.

2024 Words

Beberapa hari berlalu. Sejauh itu semua tampak baik-baik saja, Teo sudah bisa berdamai dengan perasaan kecewanya setelah kehilangan calon anaknya, sementara Galuh semakin terlihat menunjukan perasaan lebihnya pada Teo, suaminya. "Galuh,,," lirih Teo di punggung wanita itu. Mereka sedang berbaring dengan mata terpejam sembari berpelukan setelah melewati sesi bercinta sore itu. "Hemm!" Galuh hanya menjawab dengan berdeham tanpa membuka matanya atau menoleh ke arah Teo. "Apa kau masih mengharapkan seorang anak dariku?" Tanya Teo ragu-ragu dan Galuh langsung membuka kelopak matanya kemudian berbalik untuk menatap keseriusan Teo saat bertanya seperti tadi. "Maksud Om?" Tanya balik Galuh karena merasa pertanyaan Teo tadi sangat tidak masuk akal. Pasalnya, Teo baru saja mempertanyakan periha

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD