Enam hari setelah itu Teo baru membawa Galuh dan putranya kembali ke Jakarta, dan bibik sudah dari tadi tidak bisa menghentikan tangisnya saat bayi laki-laki itu berpindah ke pangkuannya. Cannon Rey Mervino namanya, bayi laki-laki dengan bobot tiga koma dua kilo dengan panjang empat puluh centimeter. Galuh yang memberi nama untuk putranya dan Teo sampai detik ini masih tidak percaya jika dia akhirnya benar-benar memiliki seorang putra. "Bagaimana perasaan Papa? Apa sekarang Papa sudah lega karena pada akhirnya Papa memiliki seorang putra?" Tanya Luci sembari memeluk pinggang Teo saat Teo hanya berdiri menatap putranya yang masih di pangkuan bibik C-um dengan Galuh yang juga duduk di samping wanita tua itu. "Pake nanya lagi. Sudah pasti Papa senang lah. Sangat senang. Bahkan saking sena

