Teo merasa ada yang aneh dengan orang yang bersembunyi di dinding sebelah bak sampah medis rumah sakit itu. Pasalnya di depan pintu itu adalah kamar jenazah dan entah untuk apa Teo justru merasa takut sekarang. "Hey,,,!" Suara Teo tercekal. "Hey,,,,!" Teo mengejarnya karena merasa mengenal punggung orang itu tapi orang itu semakin mempercepat langkahnya karena benar-benar takut. Sekuat tenaga Teo berusaha meneriakkan nama orang itu tapi nafasnya serasa bertahan di tenggorokannya karena rasa gugup, lelah, takut, sekaligus lega. "Galuh. Tunggu. Jangan lari lagi!" Panggil Teo yang merasa jika itu adalah punggung Galuh karena selain menggunakan baju rumah sakit itu, rambut coklat Galuh juga terlihat berantakan dan bodoh namanya jika Teo tidak sampai mengenal tubuh istrinya meskipun dalam

