Beberapa hari berlalu. "Jangan. Jangan sentuh aku. Jangan. Jangan sentuh aku b******k!" Igau Galuh. Bibir itu terus saja berucap jangan sentuh aku namun matanya masih terpejam sempurna. "Jangan lakukan itu, Bian. Jangan lakukan itu. Aku mohon. Jangan lakukan itu. Aku tidak mau kau sentuh. Jangan!" Kembali Galuh mengigau sambil menggigil dan mengunci gerakan tubuhnya, yang masih tertidur dan Teo sudah langsung terjaga sembari menenangkan tubuh Galuh yang tiba-tiba kaku dan keras seolah dia sedang melakukan perlawanan. "Galuh sayang. Sadarlah. Sadar sayang!" Teo mengguncang tubuh kaku Galuh yang terus memeluk lengannya sendiri. "Jangan. Jangan lakukan itu. Jangan sentuh aku b******k!" Umpat Galuh lagi dan Teo semakin menepuk pipi Galuh untuk menyadarkan wanita itu dari lelapnya dan menit

