Ayunan kepalan tangan kanan Lily menyapa daun pintu dan menghasilkan suara, yang membuat wanita di dalam kamar dan sedang termenung sendirian itu terbelalak. Ia juga menoleh ke arah sumber suara tadi berasal dan menurunkan kedua kakinya dari atas ranjang, yang kini ia pakai untuk mengantarkannya ke depan pintu itu. "Livy? Ini Mommy, Nak. Buka pintunya sebentar sayang," pinta Lily dari luar kamar. Livy memutar kunci dan menurunkan gagang pintu. Lalu ia menarik pintu tersebut dan melihat sang ibu, yang sudah berada di depan sana sembari tersenyum tipis. "Mommy kira kamu tidur lagi tadi. Em, ada Ibunya suami kamu. Dia sedang menunggu kamu di bawah. Ayo kita turun," ajak Lily sembari tersenyum semringah. Tapi, Livy malah bergeming dalam beberapa saat. Sebelum akhirnya, sebuah gelengan kepal