Kecewa dan Iri

1204 Words

"Semuanya bagus. Kondisi bayinya juga baik dan normal," ucap dokter seraya menggerakkan transducer di atas perut Livy, yang tengah bergerak-gerak. "Tapi dia geraknya kencang sekali, dok," keluh Livy tentang apa yang ia rasakan dan cukup mengganggu waktu istirahatnya. "Tidak apa-apa. Malahan bagus. Dia aktif, tidak pasif. Itu juga, bisa sebagai pendeteksi, bila bayinya dalam keadaan yang baik dan sehat. Kalau hanya diam, apa tidak akan mengkhawatirkan nantinya? Benarkan?" Livy diam dan merenung. Inginnya mencari solusi, agar anak dalam perutnya ini tidak terlalu ribut. Tapi sepertinya, hal itu tidaklah ada jalan penyelesaiannya. Kecuali, kalau sudah lahir nanti mungkin. Hah... Mau bagaimana lagi? Terpaksa ia harus lebih sabar dan menunggu sampai bayinya ini lahir. Dengan begitu, ia bisa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD