"Nak, walau Eca udah nggak ada, kalau Nak Galen menikah, undang-undang Ibu, ya? Dan Ibu harap silaturahmi kita tetap terjaga meski yang jadi penghubungnya udah nggak ada."
Galen berpelukan dengan beliau. Ibunda Ayesha, calon mertuanya dulu.
"Pasti, Bu. Tapi itu juga entah nanti Galen bisa menikah atau tidak, sejauh ini hati dan pikiran masih penuh terisi Eca."
"Harus, dong. Harus bisa, Nak. Nak Galen harus terus melanjutkan hidup. Di sana Eca pasti merasa bersalah kalau Nak Galen sampai nggak menikah gara-gara kepergiannya."
Galen mengulas senyum.
"Ayesha terlalu sempurna sebagai pasangan, Bu. Semua yang Galen suka diborong sama dia. Jadi, ini akan sulit. Tapi doakan saja ...."
Itu dulu.
Yang mana kini, Galen telah duduk di bangku akad. Dan dia sedang merasakan debarannya. Sampai
