Bab 12

1184 Words

"Mengapa Kamu tinggalin uangnya di meja? bagaimana kalau orang lain menemukannya?" Ervan kembali menyodorkan sejumlah uang pada Arini. "Sudah kubilang saya tidak mau. Tuan mau membayar penderitaan saya??" Arini menatap Ervan dengan penuh hina. "Silahkan keluar, saya mau tidur!" Arini menata bantal dan mulai berbaring memunggungi Ervan yang masih berdiri. "Kamu jangan salah paham Rin. Ini adalah hak mu sebagai seorang istri. Atau.... Kamu marah padaku?" tanya Ervan. Arini membalikkan badan karena tak paham dengan ucapan Ervan. "Tentang ucapanku tadi aku tak bermaksud menghinamu, hanya saja akan semakin sulit bagi kita jika Kau menerima tawaran kak Martha." Ervan mengingat penolakannya terhadap keinginan Martha untuk menjadikan Arini pengasuh Sofia. Arini mendengus, "Anda tak perlu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD