PART. 25

2586 Words

Beberapa hari kemudian. ***PUSPA*** Besok Ibu, dan Bapak akan terbang ke Korea. Bu Herlina sudah datang dari Bali tadi siang. Aku tidak berani bertatap muka dengan beliau, aku lebih memilih tetap di paviliun saja. Aku makan malam sendirian, sholat Isya pun sendirian. Mungkin aku memang ditakdirkan untuk selalu sendirian. Kubaringkan tubuh di atas tempat tidur. Makam ini aku tidur dengan beliau, tapi aku akan tidur sendirian selama Pak Ervan pergi. Tanpa dapat kutahan air mata jatuh membasahi pipi. Kepergian Pak Ervan kali ini terasa berbeda bagiku. Entah kenapa, hatiku terasa sangat berat beliau tinggalkan. Bukan karena aku iri, atau cemburu karena beliau pergi dengan Bu Wulan, tapi aku merasa ada hal lain yang membuat hatiku diliputi kecemasan, yang hadir tanpa aku tahu alasannya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD