Part 11

1371 Words

Kaivan Gue nggak mencoba melawan saat Hendra melayangkan pukulan ke arah gue. Gue paham apa yang dirasakannya. Dengan latar belakang gue yang hobi berganti-ganti cewek, dia pasti merasa nggak rela saat gue memacari kakak perempuannya. Gue hanya bisa meringkuk di bawah sofa, menahan sakit di beberapa bagian tubuh yang gue yakin akan membiru keesokan harinya. Lujeng sudah diajak masuk ke kamar oleh Ibu. Dia menangis sesenggukan melihat Hendra secara membabi buta ingin menghabisi gue, kalau saja Ibu tidak mencegahnya. Gue nggak masalah dengan sakit yang gue rasakan saat ini. Yang terpenting Hendra mengizinkan gue berhubungan dengan kakaknya. "Gue mau bicara banyak," ucap gue sambil menahan pedih di bibir. "Tapi nggak di sini. Kita ke kafe." Sialan Hendra. Baru aja gue mau berdiri, rasa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD