Sudah sejak setengah jam yang lalu Clarissa mengintip rumah kokoh di depannya dari jendela kamar sambil menyender. Sesosok cowok yang berada di rumah itu lah penyebabnya. Cowok tidak peka dan selalu saja menganggap Clarissa hanya teman masa kecil. Bukan seorang cewek. Hhhh. Clarissa menghela nafas panjang. Menunduk sebentar menatapi kakinya yang telanjang tanpa alas kaki, lalu kembali menatap rumah di seberang sana. Hhhh. Menghela nafas lagi. Clarissa berdecak putus asa kemudian melangkah gontai dan merubuhkan dirinya di tempat tidur dengan tengkurap. "Enggggg,," Gadis itu merengek memukuli kasur yang tidak salah apa-apa. Lalu diam lagi, tak lama kemudian nafasnya teratur menandakan cewek itu tertidur pulas. Melupakan kemelut yang terus menerus jadi duri menusuk di hatinya. ***