Setibanya di Jakarta, Kalila disambut oleh Elard. Gadis itu mendapatkan hadiah satu buket mawar merah berukuran besar. Hingga tubuhnya yang mungil tak mampu mengangkat buket itu. Akhirnya, Damar lah yang bertugas membawanya. Hatinya seperti taman bunga yang sedang bermekaran. Bagaimana tidak? Elard tak hanya memberinya satu hadiah melainkan ada dua hadiah lainnya. Setelah memberikan buket bunga berukuran besar, Elard memberi boneka kecil yang akan digantungkan pada tas kerja Kalila, boneka yang sangat diinginkan oleh gadis itu. Hadiah terakhir yaitu makanan yang dimasak oleh Bunda Aisha. Perut karung Kalila langsung keroncongan melihat rantang berwarna hijau tosca yang kini dibawa oleh Pak Hendi. “Banyak banget hadiah buat aku– jadi nggak enak ih,” ujar Kalila dengan centil. Membuat

