When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
'Semuanya terjadi begitu saja. Tapi, bukan berarti sebuah kebetulan.' *** Sean memijat pelipisnya yang dirasa pening. Baru saja ia menghabiskan satu piring penuh akan sesuatu hal yang ia benci. Memakan tauge sama saja dengan menelan ribuan pil pahit kenangan masa lalunya. Memang, segala sesuatu itu memiliki sebuah alasan kenapa hal tersebut bisa terjadi. Sean, apa rasanya tidak enak? Kau harus mencoba masakanku, Sean. Kau tahu, kau lah orang pertama yang mencicipinya. Ini memang terdengar kampungan, tapi sungguh aku suka sayur ini. Khasiatnya sangat bagus untuk kesuburan. Bukankah kau berniat untuk menghamiliku nanti? Sean. Sean. Sean. Terus seperti itu. Dalam benaknya terngiang jelas rentetan kalimat yang selalu Hara ucapkan. Sebelum ia tahu bahwa Yoon Hara adalah seseorang yang