Perasaan sedih menyelinap dalam diri Ihsan, karena Mia yang akan pulang besok pagi ke Jakarta. Dia mengamati Mia yang sedang berada di dapur, menyiapkan makan malam, berupa sup tom yum dan goreng sapi renyah khas Thailand. Meskipun kelelahan, Mia menawarkan diri untuk memasak malam ini sendiri, dia ingin mengurangi perasaan sedih Ihsan. “Lihat dia, Belinda. Sudah pantas jadi istri, kan? Tapi yah … dia belum mau,” ujar Ihsan yang duduk santai di sofa ruang tamu, mengarahkan kamera ponselnya ke Mia yang sedang sibuk di dapur sendirian. Dia dan Belinda sedang video-call, dan Mia yang tentu saja tidak mendengar pembicaraan mereka karena fokus memasak di dapur. “Sabar saja, Ihsan. Seperti yang sudah aku bilang, dia nggak akan ke mana-mana, hatinya hanya ada kamu. Percayalah, kalo kamu paksa,

