Bab 46. Pertemuan di Cafe

1015 Words

Tidak butuh waktu lama Sara menunggu di café, Gilang sudah datang dengan pakaian rapi. Memperhatikan sosok Gilang saat berjalan menuju mejanya, Sara akhirnya mengakui ketampanan pria itu yang digila-gilai perempuan saat kuliah dulu, bukan teman-teman senegaranya saja, tapi juga teman-teman dari negara lain yang kuliah di kampus yang sama. Gilang tidak hanya dikenal dengan ketampanannya, tapi juga kepintarannya dalam bidang akademik. Dia jadi mengingat banyaknya perempuan yang kecewa saat tahu Gilang berpacaran dengan Mia, si cantik manja dan gesit. Kini, Sara yang tidak menyangka bahwa papanya Gilang yang lebih luar biasa gagahnya, juga memiliki tubuh yang lebih tinggi dan atletis dibanding tubuh Gilang, lalu dia yang tergila-gila. “Kenapa memandangku seperti itu?” tanya Gilang yang men

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD