“Dia tahu dari Sara, Sara menemuinya dan menceritakan penemuannya, bahwa Mia dan om Ihsan memang berpacaran selama om Ihsan bekerja di sana, lalu Mia berhenti dari Rukmana lebih dulu sejak aku menikah dengan Gilang,” jelas Rita, masih dengan sikap tenangnya. Dwi menghabiskan sisa telur rebus dan perutnya yang terasa lebih tenang, tapi tidak dengan perasaannya dan pikirannya yang masih tertuju ke Ihsan. “Sudah, Ma. Jangan mengharapkan om Ihsan lagi,” desah Rita. “Ya, tapi … ck, ya, mumpung mereka belum terikat penikahan.” “Maksud Mama?” Dwi menggeleng. “Om Ihsanmu itu sedang berjaya sekarang, Rita. Dia memegang proyek besar di dua negara.” Rita mendengus kesal. “Jadi Mama mengejar om Ihsan karena dia punya banyak uang, begitu?” “Nggak juga, Rita. Mama sedari dulu sudah menyukainya,

