Ingatan Daria melesat ke malam pertunangan Mia. Mengingat dengan jelas ekspresi di wajah Mia saat menerima lamaran Gilang di tengah-tengah aula. Dia sempat meragukan kesungguhan Mia saat menerima lamaran itu karena merasa ada perubahan di wajah Mia, tapi dia juga tidak yakin. “Entahlah, Tante menilai kamu nggak sungguh-sungguh bahagia malam itu,” ujar Daria sebelum Mia menjelaskan kebingungannya tentang pertunangannya dengan Gilang. Mia terdiam dengan pandangan tertunduk ke hamparan rumput yang diterpa cahaya redup lampu taman, seredup perasaan di dasar hatinya. “Tante sebenarnya heran dengan rencana Gilang yang akan menikahimu tahun depan, itu terlalu lama. Apalagi rencana mau tinggal jauh di Canada, hm … Tante jadi kehilangan kamu berkali-kali.” Mia tersenyum kecut mendengar kata-k

