Jim memandang jam dinding dengan gusar. Biasanya jam enam sore Luna sudah pulang dan berlalu lalang di apartemen. Ini sudah pukul delapan malam, belum ada tanda-tanda wanita itu muncul di depan pintu. Jim tau, Luna meninggalkannya selepas subuh, dia sengaja meninggalkan Jim dan menghindari laki-laki itu. Belum sempat Jim meneruskan lamunannya, pintu apartemen terbuka serentak dengan ucapan salam dari luna. Wajahnya lelah dan terlihat tidak bersemangat. "Akhirnya, kau pulang juga. Aku takut kau melarikan diri." Jim mendesah. Luna menatap Jim dingin. "Aku tak sama seperti dirimu, lari jika tertimpa masalah." Nadanya syarat sindiran, Jim merasa, akan ada pertengkaran beberapa saat lagi. Luna berlalu, masuk ke dalam kamar dan keluar lagi membawa handuk menuju kamar mandi. Jim hanya dudu