Mau tidak mau, suka ataupun tidak, Lista harus membiasakan diri dengan kehadiran Dariel di sekitarnya. Bukan hanya sekedar melihat lelaki itu berlalu lalang di depan rumahnya, tapi juga dengan sikap lelaki itu yang selalu bersikap akrab. Padahal sebelumnya mereka jarang, bahkan tidak pernah bertegur sapa saat keduanya masih berstatus ipar. "Berangkat kerja?" Tanya Dariel. Seakan sudah menjadi kebiasaan barunya selama sepekan ini, Dariel selalu menunggu Lista keluar dari kamarnya. "Iya." Jawab Lista. Ia pun segera mengunci pintu kamarnya, dan bergegas berangkat kerja. "Bareng gue aja." Ajaknya, entah sudah berapa ratus kali Dariel mengajaknya dan tetap mendapat jawaban yang sama. Yaitu, penolakan. "Aku," "Iya. Lo bisa jalan, tempat kerja lo deket." Dariel memotong ucapan Lista. "J