Rachel menghela nafas berulang kali untuk menahan kesal yang kini tengah menyerangnya bertubi-tubi, beruntun dan tanpa henti. Hari ini ia akan meminum alkohol sebanyak mungkin untuk melampiaskan kekesalan yang dirasakannya dan juga sebagai self rewards untuk dirinya sendiri. Self rewards yang merugikan, tapi hanya minuman alkohol saja yang membuatnya bisa merasa lebih baik. "Lo baik-baik aja kan?" Tanya Alex yang melirik dengan tatapan prihatin. "Baik. Baik bangey malah." Balas Rachel sambil tersenyum palsu, detik berikutnya wajahnya kembali masam. "Sabar. Orang sabar rezekinya lancar." Rachel hanya melirik sinis ke arah Alex. Jika saja tidak ada orang lain di mobil itu, mungkin sudah sejak tadi Alex menjadi sasaran emosinya. Namun Rachel harus tetap menjaga sikap, terlebih di had