bab 98

1329 Words

Referal Farel. Seorang lelaki bertubuh tinggi, masih lekat menatap pantulan dirinya di balik kaca. Entah melihat dirinya atau dia justru tengah menatap hamparan lampu-lampu kota dari lantai tiga puluh, tempatnya berada. Perlahan ia menghembuskan nafas pelan, seolah ada ganjalan yang membuat sesak hatinya. Sebelah tangannya masuk kedalam saku celana dan satunya lagi memegang secarik kertas biru usang yang sudah berubah warna. Setiap kali ia melewati harinya yang terasa begitu melelahkan, setiap saat itu juga ia akan berdiri di tempat tinggi sambil menggenggam erat kertas biru tersebut. Kertas biru yang sampai hari ini belum juga ditemukan pembuatnya. "Selamat malam Pak Farel, mobil sudah siap di lobby." "Iya. Sebentar lagi saya turun." Jawabnya pelan. "Baik, Pak." Lelaki berjas hit

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD