"Aku pengen makan bakso yang di ujung gang depan. Kayaknya seger, kalau makan pedes-pedes." Ucap Lista setelah ia menyelesaikan pekerjaannya bersama Septa. "Oh, bakso Mang Nanan?" Balas Septa. "Iya." "Ya udah kita makan bakso di sana. Kebetulan aku juga laper banget." Lista mengangguk senang. Akhir-akhir ini nafsu makannya mulai naik drastis, biasa ia hanya butuh dua kali makan dan satu kali sarapan, kali ini Lista butuh empat kali makan. Itu pun tidak termasuk cemilan yang harus selalu sedia di kamar kosnya. Pengeluaran semakin membengkak, terlebih karena sekarang ini ia tidak lagi mendapat bantuan dari Dariel. Setelah selesai bekerja, Lista dan Septa pun segera menuju tukang bakso yang ada di ujung jalan. Mereka berdua cukup akrab dengan pedagang bakso yang bernama Nana itu, ka