92. Bertemu

1926 Words

“Hei. Kamu sibuk?” Mana menyapa Ribut yang terlihat sibuk dengan tumpukan dokumen di mejanya. Lelaki itu mendongak, menatap wajah perempuan yang dicintainya lalu melemparkan sebuah senyuman manis. Guratan rasa lelah terlihat jelas di wajahnya, tetapi dia berusaha untuk tetap bertahan. Dia lelah, tapi tidak lemah. Mana paham betul soal itu. Perempuan itu mendekat pada lelaki yang sebentar lagi akan menjadi mitra perusahaannya, bukan lagi atasannya. Ribut hanya mengangguk pelan, "Lumayan. Seperti yang kamu lihat," jawabnya sembari menunjuk semua berkas di atas meja. Mana tersenyum tipis, merasa harus melakukan sesuatu untuk menghilangkan rasa penat, bosan dan lelah di wajah tunangannya. “Mau secangkir kopi hangat atau makan malam bersamaku di luar?” Mana menawarkan. Ribut menghela napas

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD