56. Sour and sweet

2310 Words

“Pagi, Om,” sapa Ribut saat dia masuk ke rumah Mana dan mendapati Komala di ruang tamu. “Ah, pagi juga, But,” jawab Komala sembari tersenyum menyambut kedatangan calon menantunya. “Silakan duduk.” Dia menunjuk sofa di depannya. “Mana masih dandan mungkin, baru saja kami kelar sarapan,” lanjutnya. “Ah, begitu,” sahut Ribut singkat. "Terima kasih, Om." “Sudah sarapan, But?” Komala bertanya, sekadar basa-basi. “Sudah,kok, Om, Tadi, sama Dara dan Mama,” jawab Ribut menolak halus tawaran calon mertuanya. “Mau sarapan lagi? Nanti, biar Mana meminta bibi siapkan,” tawar Komala. “Nggak usah, Om,” tolak Ribut sopan. “Saya sudah sarapan dengan mama dan kakak saya tadi.” “Oh, ya sudah,” jawab Komala. Keduanya terdiam, bahan obrolan mereka terputus. Komala menjadi bingung sendiri. Demikian pu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD