Mana sedang menatap dirinya sendiri di depan cermin dengan perasaan gugup dan khawatir. Dia sudah berlatih semalaman untuk berekpsresi santai dan tenang, juga berpikir bagaimana caranya untuk mengatakan keinginannya pada Komala secara baik sehingga suaranya tidak terdengar bergetar atau semacamnya. Akan tetapi, perempuan itu masih merasa gugup. Tangan dan kakinya bahkan sudah beku dan sedikit gemetar karena kondisi hormone dan detak jantungnya yang tidak beraturan karena perasaannya yang tak menentu. Ini wajar, tapi tetap saja jantungmya terus berdebar tak karuan membuatnya menjadi tidak tahu harus bagaimana agar tetap tenang dan bisa bicara dengan lancar. Sengaja, dia juga tidak ingin Ribut menjemputnya pagi ini, ingin berangkat sendiri dengan taxi. Dia meminta waktu, untuk bicara dengan

