Seminggu telah berlalu sejak kejadian hari itu. Riani masih diam saja di kamarnya, menyendiri, tidak mau bicara ataupun banyak makan. Berat badannya turun beberapa kg, sepertinya dia tipe wanita yang mudah kurus saat stress. Ditambah dengan asupan makanan yang sangat sedikit, dia sudah mirip orang anemia, terlihat pucat, lemas dan tidak berdaya sepanjang waktu. Dia juga sering melamun, membuat Arga menjadi semakin khawatir dengan keadaan adik perempuannya. Memang, Riani hanya menuai apa yang ditanamnya sendiri, tetapi sebagai seorang kakak, dia tetap merasa tidak tega, tetapi tak bisa menyalahkan siapa-siapa, selain dirinya sendiri yang tak bisa menjaga adiknya baik-baik sehingga semua ini terjadi dan membuat Riani sampai begini. “Kamu tak boleh menyalahkan dirimu.” Darmi berucap pelan, d

