“Apa pak Andika yakin tidak menerima tawaran kami?” ucapan Savana membuat Langkah Andika terhenti. “Bukankah bekerja di Niskala adalah impian pak Andika sejak lama?” Savana berkata dengan nada yang sangat tulus. “Sebaiknya pak Andika pikirkan kembali tawaran ini. kesempatan emas jangan disia – siakan. Banyak orang yang ngantri untuk mendapatkan pekerjaan disini, tapi pak Andika malah menolaknya.” Andika membalikan tubuhnya, menatap jijik pada Savana lalu tersenyum sinis dan berkata. “Kamu pikir sudah menang?! Lihat saja, aku akan membayar penghinaan ini!” ucap Andika sambil berbalik dan pergi tanpa berkata lagi. Ziya yang juga meras geran pun langsung mengikuti Andika. Tapi sebelumnya wanita itu menghampiri Savana lalu berkata tajam. “Perbuatanmu kali ini pasti akan aku laporkan pada tua