Jordan mendatangi kampus Azhura, ia bertekat harus bertemu gadis itu hari ini. Pernikahan mereka harus segera dilaksanakan besok pagi. Bagaiamana pun caranya, Azhura harus mau menikah dengannya. Melihat mahasiswa berlalu lalang di depannya membuat Jordan semakin sakit kepala. Diantara mereka, tidak ada sosok Azhura maupun kedua sahabatnya disana. Padahal sudah tiga jam lamanya ia menunggu tempat tersebut. Kemana mereka? Sial. Jordan memukul setir mobilnya. Beberapa hari ini ia tidak bisa mengontrol emosinya lagi. Sifat tempramentalnya menguar sejak Azhura mendiaminya. Itu mereka, batin Jordan bersemangat. Ia turun dari mobil dan menghampiri ketiga sahabatan itu. Mereka terbahak seperti tidak memiliki masalah saja. Jordan