Pria Pilihan

1050 Words

“Hei dokter Rafa, kamu lihat dokter Hans nggak?” tanya dokter Sarah di cafeteria. Rafael yang tengah makan soto buatan ibu warug favoritnya itu menoleh pada dokter cantik tersebut, “Enggak, aku nggak lihat dia dari pagi” “Kau kan temannya, kemana-mana kalian mesti nempel. Kok sekarang nggak tahu dia kemana?” “Lha emangnya kita kudu nempel terus gitu, ke WC juga barengan gitu? Enggaklah gila aja kamu ini” jawab Rafael. Dokter Sarah berkacak pinggang sebal, “Aah kemana orang ini, ada rapat sebentar lagi tapi dia nggak muncul sejak pagi” “Rapatnya soal apa?” tanya Rafael. “Tentang pemishan kamar pasien kebakaran restoran sebelumnya, kita harus memindahkan beberapa pasien yang sudah mulai membaik ke tempat lain. Kau tahu kan, pasien dari ruang gawat darurat terus saja datang, apalagi kit

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD