Ibunya berlari tergopoh-gopoh dari dalam rumah kakek untuk menyambut Hans sang putra. Seperti kebanyakan orang tua lainnya, Ibu Hans pun sangat khawatir bercampur rasa kangen yang tak bisa di jabarkan lagi, beberapa bulan tak bertemu terasa begitu berat bagi Ibu Hans apalagi mereka tahu Hans terluka akibat pertikaian Bryan dan komplotan Rian. “Sayang Hans, A’a nggak apa-apa nak?” serbu Ibu Hans, beliau memegang tangan dan memeriksa badan putranya, Ibu Hans sangat takut kalau para pria suruhan ayah melukai sang putra. “A’a nggak apa-apa kok, Bu. Tenang dulu ya” jawab Hans lembut. Hans tak pernah mau cerita tentang satu hal tabu yang ada pada siapapun termasuk Ellaine. Di rumah ini, ayah dan ibu memanggil Hans dengan sebutan A’a. Ini karena saat Hans masih kecil aku menginginkan seora