Hans menatap kedua bola mata Stacey yang berbinar-binar, sorot matanya memberikan sinyal untuk melakukan hal wajar setelah kencan. Mata Stacey makin lama makin berbinar, ia terus mendekatkan wajhanya pada Hans yang diam saja bagai patung.
Walaupun jarak antar kedua wajah mereka hampir bersentuhan, namun Hans tetap diam tak bergerak. Ia hanya menikmati cara Stacey untuk menggodanya, Hans tak ingin Stacey kecewa bila ia langsung menolak keinginan gadis ini.
“Dokter Hans..” gumam Stacey pelan.
Rupanya Hans juga mendekatkan diri pada Stacey, ia menutup matanya perlahan mengikuti permainan yang tengah di lakukan oleh Stacey.
‘Oh tidak, apa dokter Hans bakal melakukannya disini? Oh astaga aku bisa melakukannya dengan seorang pria dambaanku, ciuman pertama ini jadi saksi kalo aku bisa mendap
