Episode 42

2211 Words

"Bang, itu si Grace mau dibawa ke mana sama Bang Barda?" Gerhana kebingungan melihat Barda yang melenggang begitu saja dengan Graciela menggeliat-geliat marah di bahunya. Gerhana bahkan masih bisa mendengar suara Graciela yang terus memaki-maki Barda. "Tidak apa-apa, Na. Tenang saja. Barda walaupun mulutnya kasar tapi pada dasarnya ia tidak tegaan terhadap perempuan. Ia akan menjaga Grace dengan baik. Percayalah, Na." Tangguh menarik sebuah kursi. Mendekati tempat Gerhana berbaring. "Bagaimana keadaan kamu hari ini?" Tangguh mengelus pipinya perlahan. Gerhana merasa serba salah karena Tangguh bersikap seintim ini saat ada mata lain yang melihatnya. Ia malu pada Jaka yang seketika menjadi rajin menepuk-nepuk nyamuk karena salah tingkah. Padahal ruang rawat inapnya ini tidak ada nyamuknya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD