Aeji masih merangkul lengan Kyuhyun hingga berhenti di depan kamar hotel bertuliskan 88. Aeji menunduk malu saat menyadari Kyuhyun menatapnya, membuat pria itu gemas.
"Mau aku ikut masuk?"
Dengan reflek langsung saja Aeji melepas lengan Kyuhyun. Kyuhyun tertawa geli melihatnya.
"Masuklah, sudah malam," iya mereka memutuskan untuk menginap di Incheon. Setidaknya mereka membutuhkan waktu istirahat. Hari ini adalah hari yang panjang.
Aeji mengangguk masih malu menatap Kyuhyun. Terlebih sekarang status mereka sudah berubah. Dari bos dan bawahan menjadi sepasang kekasih. Aeji masih tak percaya.
Saat tangannya sudah menyentuh pintu, tiba-tiba badannya tetarik hingga Aeji berada di dekapannya. Kyuhyun memeluknya dengan erat sambil mencium puncak kepala Aeji bertubi-tubi. Tanpa sadar Aeji melakukan yang sama. Berada di dekapan Kyuhyun begitu menyenangkan.
"Kau tahu aku senang sekali hari ini," bisik Kyuhyun membuat Aeji tersipu malu.
"Aku juga Kyu"
Kyuhyun menarik dagu Aeji dan kembali melumat bibir manis Aeji dengan lembut. Bibir yang menjadi favoritnya di bandingkan dengan wine maupun ice chocolate kesukaannya. Rasanya begitu manis dan lembut. Gerakan bibir Aeji yang berusaha mengimbanginya membuat Kyuhyun gemas dan b*******h. Ia tahu bahwa Aeji belum pernah berciuman dan pria itu senang menjadi yang pertama.
Tiba-tiba Aeji memutuskan tautan mereka dengan nafas ngos-ngosan. Kyuhyun seolah tak rela dan memanggut kembali, namun Aeji langsung menempelkan tiga jarinya di bibir Kyuhyun.
"Biarkan aku bernafas dulu Kyu!"
Kyuhyun tersenyum geli mendengarnya. Polos sekali Aejinya.
"Aku meminta jatahku besok pagi hm. Belajarlah bernafas," ujar Kyuhyun membuat Aeji kesal dan langsung mencubiti perut Kyuhyun dengan brutal.
"Aw... aw... aw..."
"Rasakan kau Cho Kyuhyun!"
Tak lama Kyuhyun berhasil meraih kedua tangan Aeji dan mengecup keningnya dengan lembut.
"Sekarang tidurlah," bisik Kyuhyun sambil membukakan pintu kamar Aeji.
Aeji yang melihatnya hanya tersenyum dan menatap Kyuhyun dengan gemas.
"Kenapa? Ingin ku temani? Aku tak keberatan"
Aeji mendengus dan memberikan cubitan terkuatnya pada perut Kyuhyun.
"Jangan mimpi tuan. Selamat malam," kata Aeji yang begitu senang melihat Kyuhyun kesakitan. Ketika pintu itu tertutup, Kyuhyun pun tersenyum geli mengingat gadis itu adalah kekasihnya.
Hollow Man
Kesunyian malam membawa Aeji ke alam tidurnya. Gadis itu tampak nyaman bergelung di atas kasur hotel, yang memang sangat nyaman. Karena tak bisa di tanya lagi. Kyuhyun membawanya ke hotel yang mewah. Meski Aeji menolak Kyuhyun selalu punya banyak cara membuat Aeji patuh padanya.
Kamar hotel tiba-tiba terasa panas. Aeji yang masih tertidur merasa gerah. Ia melonggarkan gulungan selimut pada tubuhnya membuat selimut itu hanya menutupi pahanya. Keringat sudah melingkupi tubuh Aeji membuat tidurnya tak nyaman.
Tiba-tiba suatu yang dingin menempel di bibirnya. Bergerak melumat menciptakan rasa basah disana. Aeji terusik merasakan sesuatu yang lentur memasuki mulutnya. Seperti ada yang menciumnya begitu dalam.
Saat mata Aeji perlahan terbuka. Ia tak melihat apapun. Namun tubuhnya seolah terkunci. Sesuatu yang dingin telah memasuki dressnya hingga berhasil menggenggam gundukan besar Aeji. Remasan menggoda semakin terasa mengikuti ciuman yang entah berasal darimana.
Aeji ingin bangun berusaha menyingkirkan sesuatu yang tengah bermain pada dadanya. Namun tubuh Aeji tak bisa bergerak. Ia hanya diam dengan mata yang berkedip-kedip takut.
Rasa dingin mulai merambat di luar celana dalamnya. Mengusap-usap lembut membuat Aeji melengguh. Ini sudah tidak benar. Ia ingin berteriak namun tak bisa. Justru desahan-desahan ia keluarkan akibat perlakuan pada kewanitaan, d**a dan bibirnya.
"Ahh!" Sebuah jari terus menekan klitorisnya dan menggoda lubangnya begitu intens. Rasa dingin yang menyentuh bagian privatnya itu semakin terasa tepat di atas k*********a.
"Ouh!" Aeji terkejut saat sesuatu memasuki lubangnya. Hal yang baru pertama kali Aeji rasakan. Gadis itu panik saat sesuatu yang seperti jari itu bergerak keluar masuk dari lubangnya.
"Mmhh..." Aeji terus mengeluarkan desahan yang membuatnya ketakutan.
Dressnya pun sudah turun hingga dadanya terpampang. Aeji memang tidak pernah mengenakan bra saat tertidur. Ia merasakan seseorang telah menyusu di dadanya dan lidahnya bermain begitu nikmat di bagian putingnya. Sekali lagi Aeji berusaha melihat, namun gadis itu tidak melihat apapun.
Aeji semakin frustasi merasakan tubuhnya yang seperti tengah di perkosa. Desahan menjijikan tanpa sengaja ia keluar. Aeji takut.
Tak lama airmatanya telah keluar.
Aeji menangis di tengah desahannya.
Dan anehnya, sentuhan itu tiba-tiba saja menghilang.
"HAH!" Aeji akhirnya berhasil terduduk dan langsung meraih selimut nya. Ia melihat sekitar sambil menangis sesegukan. Tak ada orang disana.
Tanpa berpikir panjang Aeji keluar dari kamarnya dan menggedor pintu Kyuhyun yang memang bersebelahan dengannya.
Kriett
Mata sayu Kyuhyun terbelalak melihat Aeji menangis dihadapannya.
"Hiks... Aku takut," Aeji terus menangis berada di dekapan Kyuhyun.
Pria itu langsung membawa Aeji ke dalam kamarnya dan tertidur di kasurnya.
Kyuhyun terus bertanya apa yang terjadi. Namun Aeji hanya diam bingung harus cerita bagaimana. Sangat tidak mungkin ia berkata habis di perkosa. Sedangkan pelakunya pun ia tidak tahu.
Pelukan Aeji tak mengendor sedikitpun. Dirinya takut jika melepaskan pelukan Kyuhyun sedikit saja dapat memberikan celah udara itu untuk memperkosanya kembali.
Kyuhyun masih mengusap punggung Aeji yang tangisnya sudah mereda. Ia tahu bahwa Aeji belum tidur. Dan parahnya hal itu semakin menyiksa Kyuhyun.
Aeji yang hanya berbalut dres tidur pendek tengah memeluknya di atas ranjang. Dan jangan di tanya, Kyuhyun dapat merasakan betapa lembutnya d**a Aeji yang berhimpitan dengannya. Tak lupa dengan tonjolan mungil disana. Gadis itu tidak memakai bra.
"Tidurlah, itu hanya mimpi buruk sayang," kata Kyuhyun dengan suara seraknya.
Aeji pun mendesah berat dan memilih tidur di atas d**a Kyuhyun.