"Minumlah," Seulbi memberikan segelas air putih kepada Aeji yang memang sudah disediakan oleh restoran ini. Gadis itu yang masih belum bisa menormalkan saluran nafasnya langsung meminum air di gelas itu dalam sekali teguk. Terlihat ekspresi Aeji yang masih seperti orang kesetanan, seperti melihat hantu. Seulbi yang melihatnya jujur saja sangat bingung. Tiba-tiba teman kantornya ini dengan brutal mendoronlg para penumpang di kereta dan berlari keluar seolah tengah mengejar seseorang. "Kau baik-baik saja?" tanya Seulbi khawatir. Aeji yang duduk dihadapannya hanya terdiam dan mengusap wajahnya berkali-kali seperti berusaha menenangkan pikirannya. Berbanding terbalik dengan keadaan dalam dirinya, sangat kacau dan kepanikan seperti tumbuh dalam benaknya. Gadis itu masih teringat jelas aroma

