Oh ya, dan tatapan kekaguman itu tampaknya terus berlanjut. Sebab setelah makan malam dan hendak keluar dari resto, Nagara bertemu dengan salah satu tokoh penting dan mereka berbincang, tentu saja Pitaloka juga turut bicara dalam percakapan tersebut, hanya saja ia terlihat condong mengagumi sang paman sedangkan pacarnya tampak diabaikan setelah kalah argument dengan Nagara sebelumnya. Antika yang tidak memahami terkait pembicaraan itu memilih pergi ke kamar mandi dulu meninggalkan mereka berempat. Malas dekat-dekat dengan sang Kakak, jadinya menepi saja, biarkan nanti Nagara yang menyusulnya ke parkiran. Antika memilih duduk di bangku yang tidak jauh dari parkiran. Baru juga hendak menikmati sekitar bangunan ikonik ini, ponselnya sudah berbunyi memperlihatkan nama sang Papa. Menghela nap

