87. Unpredictable

2416 Words

Arsene masuk ke ruang kerjanya dengan perasaan teramat kesal. Setelah beberapa pekan lalu berseteru bahkan berhasil menghajar Edward, hari ini ia menerima secara resmi menerima surat pemutusan kerja sama secara sepihak antara perusahaan miliknya dengan Alpha Beta yang dimiliki oleh Edward. Saat ia tengah masuk ruangan, sudah ada Oliver dan Mario yang menatap heran. Mereka bisa melihat bagaimana dirinya yang masuk sembari membanting pintu dengan keras. Tentu hal ini menimbulkan pertanyaan bagi ayah dan asistennya itu. "Ada apa, Arsene? Kenapa harus membanting pintu seperti itu?" tegur Oliver. Ia terus saja memerhatikan bagaimana putranya membuka jas lalu melemparkannya ke sembarang arah. Mengambil posisi duduk, lalu mengembuskan napas dengan gusar. "Aku sedang kesal, Pa." "Kesal?" tany

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD