Bab 15. Hug And Tears

1407 Words

Tak pernah terbesit dalam angan Enzo bisa melihat sosok wanita yang menjadi alasan untuk bertahan di penjara ini duduk tepat di hadapannya. Untuk sepersekian detik Enzo memaku memandang wajah cantik itu lalu tersadar dan melanjutkan makannya lagi. Ada rasa ketidakpercayaan diri bertemu wanita ini dengan kondisinya yang sudah pasti sangat menjijikan. Zoya berusaha keras untuk tidak mengeluarkan suara tangis meski air matanya tak henti mengalir. Pria di depannya benar-benar Enzo yang dikabarkan meninggal 4 tahun lalu. Sosok pria yang makamnya pernah ia tangisi layaknya orang gila itu ternyata masih hidup hingga detik ini. Perasaan Zoya campur aduk tak karuan. Senang, haru, gugup dan juga marah. Ya, Zoya benar-benar marah karena ternyata selama ini ia ditipu habis-habisan oleh Ayahnya sen

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD