Bab 20. Marahnya Orang Sabar

1174 Words

Lagi-lagi Zoya terbangun dengan keterkejutan yang luar biasa saat mendapati Matthias sudah duduk tenang di sofa kamar sembari menikmati kopi. Pria itu juga sudah segar serta rapi dengan aroma pomade yang begitu kuat. Matanya menunduk memperhatikan tubuhnya yang masih terbungkus piyama semalam. Syukurlah. Dengan wajah terheran-heran Zoya bangkit dari ranjang membuat perhatian Matthias terusik. Pria itu menatap Zoya dengan tatapan yang sangat dingin serta mulut yang terkunci rapat. Hanya sesaat kemudian ia bangkit mendekat ke arah Zoya. “Sudah bangun, Ndut? Mandilah, kita akan berangkat setelah sarapan.” “Kakak tidur disini semalam?” Matthias menarik sudut bibirnya kemudian mensejajarkan wajahnya dengan wajah Zoya yang langsung mundur. “Apa kau tidak merasakannya? Aku yang kau peluk

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD