Hal Buruk

1502 Words

“Maksudnya gimana, Bim?” tanya Nawa kembali memastikan. “Maaf, Kakak Ipar. Aku nggak ada maksud apa-apa. Hanya saja, kalau Brama tetap tidak datang, aku bersedia menjadi pengantin pengganti. Aku yang akan menikahimu." Nawa tertawa sumbang. “Bercandamu sangat lucu." "Kak Nawa, aku serius." "Apa motifmu mau menikahiku?" "Menjaga nama baikmu. Kak Nawa, kalau kamu gagal nikah, bukankah akan menjadi gunjingan?" "Bim, jangan macam-macam, ya! Atau mungkin ini cara Sir Brama menguji kesetiaanku? Atau mungkin kamu sekongkol sama dia? Atau kamu yang sudah menyembunyikannya!" "Astaga! Aku nggak sepicik itu! Aku juga nggak tahu dia di mana." "Aku nggak mau! Aku nggak akan nikah kalo bukan sama Sir Brama! Karena kami sudah suami istri meskipun masih secara resmi. Jadi, siapa pun tidak ada yang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD