“Hari ini mau ke mana?” tanya Alaric saat Ella membantunya memasang dasi. Kedua tangannya bertengger santai di pinggang Ella. “Seperti biasa, mau ngecek pembangunan yayasan, terus mau ke kantor penerbit buat ketemu editor baru.” Wajah Alaric mengeras sesaat ketika Ella menyebut kata ‘editor baru’. “Editor baru kamu cewek kan?” Ella selesai memasangkan dasi Alaric, tangannya berpindah ke d**a sang pria dan mengusapnya lembut. “Cemburu, Bapak CEO?” godanya. “Kamu tahu aku gampang cemburu, El. Jadi jangan kerjasama dengan editor laki-laki, ya?” Ella tertawa kecil dan mengambil jas Alaric, membantu sang suami mengenakan jas itu. “Siap, sesuai permintaan,” katanya bercanda. “Aku serius, El. Jangan cowok, ya? Aku nggak mau ada kejadian seperti Dilan lagi.” Ella menepuk jas Alaric pelan. “