Puluhan tahun silam. Alden baru saja pulang sekolah, menggandeng Dilan yang terlihat sumringah menikmati es krim di tangannya. “Suka es krimnya?” “Suka banget, Kak!” seru Dilan kecil yang baru berumur sepuluh tahun itu riang. Mereka berhenti tepat di depan pintu rumah. “Cepet habisin es krimnya. Kalau ketahuan bapak nanti kita bisa dimarahi, uang kita bisa diambil.” Alden mengingatkan. Dilan kecil mengangguk dan cepat-cepat menghabiskan es krimnya. Setelah habis, ia membuang stik es krim itu ke tong sampah, mengelap tangannya ke celana sekolahnya yang berwarna merah. “Nah, ayo masuk,” ajak Alden sambil membuka pintu rumah. Ruangan itu gelap dan penuh dengan bau menyengat alkohol bercampur obat-obatan. Kakak beradik itu mengerutkan hidung, masuk semakin dalam. “Pak? Bapak?” Alden mem