“Sudah nentuin belum mau bulan madu ke mana?” tanya Liam sambil membantu Luna menata barang-barangnya di kamar.
Hari ini Luna resmi pindah ke apartemen Liam. Ia tak membawa banyak barang, hanya pakaian dan kebutuhan pribadinya karena perabotan rumah Liam sudah terbilang cukup lengkap.
“Emang harus bulan madu, ya?”
Liam terdiam sesaat, melirik Luna yang menyusun pakaiannya di lemari. “Nggak harus sih. Tapi … emangnya kamu punya alasan yang masuk akal kalau ditanya orang tuamu atau orang tuaku kenapa nggak pergi bulan madu?”
Gerakan Luna akhirnya terhenti, kemudian ia menghela nafas pelan. “Bisa nggak bikin alasan aja supaya kita nggak perlu pergi bulan madu? Apa kek gitu, kamu harus lembur atau apa?”
“Nggak ada, Luna. Jadwalku kosong seminggu ke depan, dikosongkan lebih tepatnya. Mama
