“Al, bukannya kita harus mandi?” tanya Ella ketika Alaric merebahkannya di atas kasur dan ciuman mereka terlepas. “Kenapa kita harus mandi?” Alaric balas bertanya sambil melepas dasi dan kemejanya. Nafas Ella tertahan demi melihat pakaian Alaric yang tanggal satu persatu. Ia mendesah lembut, mengulurkan tangan dan meraba kulit polos pria itu. “Karena kita belum mandi.” Ella menjawab, tapi matanya tak lepas dari d**a bidang dan perut berotot Alaric, begitu juga tangannya. “Kamu baru pulang kerja, aku baru habis masak. Masih keringetan.” Alaric mengerang pelan, ia suka melihat tatapan Ella yang seolah sangat menginginkannya. “Kalau gitu sekalian aja keringetannya,” ucapnya sambil menurunkan tangannya pinggang Ella, dan ketika Ella masih sibuk meraba tubuhnya, Alaric sudah berhasil menuru