Belum sempat para preman itu menghilang di antara lorong-lorong ruko yang gelap, bodyguard yang Alaric tugaskan untuk berjaga di sekitar lokasi proyek dan para polisi yang baru saja tiba langsung mengejar mereka. Para preman itu panik, tak menyangka akan adanya serangan balasan. Mereka berlari tunggang-langgang. “Bang, kok ada polisi ngejar? Bukannya kita bestie sama mereka?” Salah satu preman bertanya sambil terus berlari. “Gue juga nggak tahu!” Pria bertato itu berteriak kesal. “Sekarang pokoknya lari aja!” Dor! Salah satu bodyguard Alaric melepaskan tembakan ke bawah, menyasar kaki mereka. Namun meleset, para preman itu berlari semakin kencang. “Ah, sial! Harusnya gue bawa pistol!” Si bos preman itu mengumpat kesal. “Berhenti di tempat!” Suara seorang polisi menggelegar di antara