Hari kedua rumah sakit terapung merapat di pelabuhan. Pukul delapan pagi, seorang kru membawa kursi dan meja plastik untuk diletakkan di geladak kapal. Sebuah buku besar dan beberapa alat tulis disiapkan di sana. Seketika, geladak kapal disulap menjadi loket pendaftaran. Bercermin dari hari kemarin, pasien yang membludak akan menyulitkan pencatatan jika tak ada loket pendaftaran. Pun sepertinya hari ini jumlah pasien akan bertambah banyak. Kejadian semalam benar-benar menjadi buah bibir. Menjadi topik hangat di pos ronda, di pasar, bahkan di warung-warung makan. Pukul delapan tiga puluh, sekitar sepuluh orang sudah mengantri di loket pendaftaran. Sementara di ruang pemeriksaan, tenaga kesehatan yang bertugas sudah siap melayani usai melakukan apel pagi. Ah, bukan upacara seperti pada umu