107 - Epilog

1973 Words

Satu tahun kemudian. Aula utama gedung fakultas kedokteran gigi tampak begitu meriah. Berbagai macam bentuk karangan bunga berdiri berjajar di sepanjang teras gedung. Puluhan laki-laki memakai setelan jas tampak begitu bahagia, tertawa-tawa. Puluhan perempuan mengenakan setelan kebaya modern juga terlihat sumringah. Hari ini, acara pelantikan dokter gigi dilaksanakan. Fatih berada di antara kerumunan orang itu. Sedang mengobrol dengan teman-temannya sembari memeluk bunga yang ia terima dari banyak orang, sebagai bentuk ucapan selamat. “Fatih!” panggil Nera dari kejauhan. Ia berlari kecil menuju kerumunan orang itu. Meski sudah berteriak kencang, yang menoleh justru orang di sekelilingnya. Sementara si pemilik nama masih asyik mengobrol. “Ck!” Nera berdecak, berlari makin kencang. “Tih!”

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD